UI Gagas Wisata Edukasi Ramah Lingkungan – Fakultas Teknik Universitas Indonesia ( FTUI ) melalui Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) FTUI Cindy Rianti Priadi menggagas Wisata Edukasi Ramah Lingkungan. Menurut Cindy, ide tersebut terbentuk dikarenakan slot online adanya pengelolaan sampah yang buruk sehingga berpotensi pada perubahan iklim.
Cindy menambahkan, wisata tersebut pertama kali diselenggarakan di lingkungan Laboratorium Parangtopo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, pada awal tahun 2023. Serta, akan berlanjut secara berkesinambungan. “Kami merasa perlu adanya edukasi sejak dini untuk memicu perubahan perilaku. MI Taufiqurrahman kami jadikan sasaran pengmas kali ini karena merupakan sekolah percontohan di Depok yang telah mengintegrasikan wild bandito muatan pendidikan karakter melalui pembelajaran pengelolaan sampah,” ujar Cindy dalam keterangannya, Sabtu (27/5/2023). Cindy menambahkan, kontribusi pengelolaan sampah yang tidak optimal terhadap gas rumah kaca mencapai 14 persen secara global, setelah kendaraan bermotor.
Baca juga: Mengenal Jurusan Animasi, Prospek Kerja Luas di Industri Kreatif Masa Depan
“Wisata edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya mitigasi perubahan iklim melalui pengelolaan sampah menjadi energi serta pemanfaatan teknologi energi terbarukan sejak dini,” imbuhnya. Kegiatan wisata edukasi ini, lanjut Cindy, juga menghadirkan slot bet kecil dosen dan mahasiswa FTUI sebagai pemberi materi. Kegiatan diawali dengan pengenalan materi mengenai jenis sampah dan teknologi pengolahan berbagai jenis sampah. Materi dipresentasikan oleh Dosen Teknik Lingkungan FTUI, Ayik Abdillah yang berpengalaman di bidang anaerobik digester. “Sistem limbah menjadi energi ini dapat memberikan wawasan luas mengenai cara pengolahan sampah organik dengan tepat.
Anaerobik digester merupakan salah satu alternatif yang toto hk dapat diterapkan untuk pengolahan sampah rumah tangga, seperti sampah sisa makanan,” ujar Abdillah. “Namun, teknologi ini belum banyak dikenal kalangan masyarakat umum, terutama untuk siswa/i jenjang sekolah dasar yang memiliki keterbatasan dalam memahami bentuk pengelolaan sampah yang tepat,” sambungnya. Pembelajaran ini juga didukung oleh laboran Laboratorium Parangtopo FMIPA UI lewat peragaan secara langsung cara pengolahan sampah organik menggunakan teknologi anaerobik digester. Laboratorium Parangtopo FMIPA merupakan adalah laboratorium hidup (living laboratory) Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang bekerja sama dengan PT Paiton Energy. PLTSa ini memiliki 8 unit mesin biodigester yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah organik dan meningkatkan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.